Setelah 90% Jaringan Lumpuh, Pemulihan Air Minum Padang Berjalan Cepat: Intake–IPA Mulai Hidup Kembali

0
820
metropadang.com –  Kota Padang mulai bernapas lega. Setelah bencana besar melumpuhkan hampir seluruh jaringan air minum, proses pemulihan kini menunjukkan kemajuan nyata. Sekitar 90 persen instalasi sempat berhenti total, menyisakan warga tanpa pasokan air bersih selama beberapa hari awal pascabencana.
Direktur Perumda Air Minum Kota Padang, Hendra Pebrizal, mengungkapkan bahwa pada masa kritis itu hanya tiga sumur bor dan IPA Sikayan yang masih bertahan. Namun berkat kerja tanpa henti tim di lapangan, satu per satu fasilitas vital mulai hidup kembali.
Dari wilayah selatan, kabar baik bermunculan. Intake Bungus kembali bekerja normal, diikuti Intake Penggambiran yang sudah mulai mengalirkan air. IPA Sikayan, IPA Ulu Gadut, dan IPA Jawa Gadut juga kembali menjalankan proses produksi. Pencapaian paling menonjol datang dari IPA Paraku, yang berhasil dipulihkan hanya dalam dua hari meski memiliki kapasitas 200 liter per detik.
Alhasil, pasokan air ke Indarung, Lubeg, Seberang Padang, hingga Jondul mulai pulih bertahap.
Pusat kota pun menjadi prioritas. Intake Kampung Koto dan IPA Gunung Pangilun, yang selama ini menjadi tumpuan dengan kapasitas 500 liter per detik, merupakan titik yang paling dikejar pemulihannya. Intake tersebut sudah beroperasi kembali sejak Sabtu menggunakan satu pompa dengan kapasitas 150 liter per detik. Dua pompa lain ditargetkan menyusul berfungsi dalam dua hari.
Namun jalan pemulihan tidak sepenuhnya mulus. Tiga pompa utama di Kampung Koto rusak karena terendam banjir. Pemasangan pompa cadangan pun tertunda akibat banjir susulan, sementara mulut kanal terus tertutup lumpur, memaksa alat berat bekerja setiap hari.
Dua pompa yang telah aktif kini mampu memproduksi 300 liter per detik, tetapi kualitas air baku masih tercampur sedimen sehingga pengolahan belum maksimal. Meski begitu, suplai ke rumah sakit, kantor pemerintahan, dan layanan publik utama sudah kembali mengalir.
Pemulihan ini tidak hanya menjadi kerja Perumda. Dukungan datang dari berbagai pihak: Dinas PU dan BPBPK menyediakan pipa HDPE sepanjang 1.500 meter, sementara BWS V Sumatera mengerahkan alat berat membuka akses ke intake yang tertimbun lumpur.
Hendra menyampaikan terima kasih atas seluruh dukungan itu, seraya berharap kolaborasi lintas lembaga ini menjadi kunci percepatan pemulihan layanan air minum bagi masyarakat Padang. (mp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini