metropadang.com – Dampak banjir bandang yang melanda Kota Padang beberapa waktu lalu menyebabkan kerusakan serius pada sejumlah fasilitas intake milik Perumda Air Minum Kota Padang. Salah satu yang mengalami kerusakan paling parah adalah Intake Palukahan Gadang di Kecamatan Koto Tangah. Saat ini alat berat telah dikerahkan untuk membersihkan saluran air yang tertimbun material longsor (8/12/2025).
Direktur Perumda Air Minum Kota Padang, Hendra Pebrizal, mengungkapkan bahwa kerusakan yang terjadi kali ini merupakan yang terburuk sejak intake tersebut dibangun pada 2015.
“Perbaikan darurat diperkirakan memakan waktu satu hingga dua bulan, sedangkan perbaikan permanen tentu lebih lama,” ujar Hendra.
Dalam rencana jangka panjang, intake yang rusak tersebut akan dibangun ulang dengan jalur baru. Total kebutuhan anggaran untuk pembangunan kembali IPA Palukahan Gadang diperkirakan mencapai Rp25 miliar. Secara keseluruhan, kerusakan infrastruktur Perumda Air Minum akibat bencana ini ditaksir mencapai Rp45 miliar, dan angka tersebut berpotensi bertambah seiring proses evaluasi.
Selain Palukahan Gadang, Intake Taban juga mengalami kerusakan berat akibat hantaman material longsor berupa batu dan pohon yang terbawa arus sungai.
Menanggapi kondisi tersebut, anggota DPR RI Zigo Rolanda langsung berkoordinasi dengan BWS dan BPBPK Cipta Karya untuk mengerahkan alat berat serta menyediakan pipa pengganti.
Saat ini, sebagian besar saluran pipa dari intake menuju instalasi pengolahan air dilaporkan hancur. Panjang pipa yang rusak mencapai 800 meter.
Perbaikan darurat ditargetkan selesai dalam waktu satu hingga dua bulan. Sementara itu, pasokan air bagi masyarakat masih terbatas. Sekitar 60 persen air yang masuk ke instalasi masih layak konsumsi, sedangkan 40 persen lainnya tercampur lumpur sehingga belum dapat dialirkan secara normal. (mp)