UNP Rayakan Dies Natalis ke-71, Resmikan Confucius Institute dan Pusat Studi Tiongkok

0
2505
metropadang.com – Senat Akademik Universitas Negeri Padang (UNP) menggelar Rapat Senat Terbuka Dies Natalis UNP ke 71, Kamis (23/10/2025) di Auditorium UNP. Kegiatan dirangkai dengan Peresmian Confucius Institute (CI) & Pusat Studi Tiongkok UNP.
Rektor UNP, Dr Krismadinata, Ph.D, dalam rapat senat terbuka yang dipimpin oleh Ketua Senat Akademik UNP Prof. Dr.Lutfi, MS, menyampaikan, perjalanan panjang hingga usia 71 Tahun (1954-2025), UNP telah mengalami kemajuan yang begitu pesat.
Saat ini UNP sebagai kampus berkelas dunia dengan filosofi “Alam Takambang jadi Guru” memiliki 10 Fakultas, 2 Sekolah dan 154 Program Studi (71,2% berakreditasi Unggul dan 26 prodi sudah terakreditasi Internasional dari Lembaga AUN-QA, AQAS, ASIIN dan FIBAA), dimana UNP memiliki 10 kampus cabang di wilayah Sumbar. Didukung 1.489 dosen, 755 tenaga kependidikan dengan jumlah mahasiswa terdaftar semester Juli-Desember 55.571 (belum termasuk mahasiswa PPG)
“Secara rangking, UNP masuk dalam 20 dari 26 perguruan tinggi berkelas dunia berdasarkan pemeringkatan Times Higher Education (THE) World University Rankings, QS World University Rankings, dan THE Impact Rankings. Khusus untuk QS Rankings,” jelas Dr Krismadinata.
 Capaian ini, lanjut Rektor Krismadinata, sebagai bentuk pengakuan secara internasional. Apalagi UNP juga memiliki 140 mitra dari 32 negara yang menjalin kerja sama di berbagai bidang pendidikan, riset, dan pengabdian. Kolaborasi strategis ini mencakup penandatanganan kerja sama dengan Korea Halal Certification Authority untuk memperkuat Halal Center dan mendukung industri halal berorientasi ekspor. Kerja sama dengan Tianjin Foreign Studies University (TFSU) dan Chinese International Education Foundation (CIEF) dalam pembentukan Confucius Institute (CI).
“UNP juga telah berkolaborasi dengan International Management Institute (IMI) Switzerland, Université Laval Canada, dan Toulouse INP Prancis dalam pengembangan dual degree dan riset bersama,” ucap Dr Krismadinata.
Pendirian Confucius Institute di UNP, ungkap Rektor Krismadinata, memiliki makna strategis bagi penguatan jejaring internasional. Khususnya dalam memperkuat kerja sama pendidikan dan kebudayaan antara Indonesia dan Tiongkok.
“Keberadaan CI juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia dalam penguasaan bahasa dan budaya Tiongkok, serta menjadi wadah kerja sama antaruniversitas untuk penelitian, pengajaran, dan kegiatan akademik internasional,” terang rektor.
Ditambahkan, kehadiran Confucius Institute ini menunjukkan bahwa UNP semakin diakui sebagai universitas terbuka, kolaboratif, dan berperan aktif dalam diplomasi pendidikan global.
“Tahun ini UNP menhadirkan Migran Center bekerja sama dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Kehadiran Migran Center bukan hanya wujud kepedulian sosial, tetapi juga manifestasi komitmen UNP terhadap pendidikan yang berorientasi pada kemanusiaan. Selain itu, penandatanganan MoU dengan Lembaga Halal Korea memperluas peran UNP dalam industri halal internasional, dan kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Tiongkok membuka peluang diplomasi akademik dan inovasi teknologi antara Indonesia dan Tiongkok.
Capaian kelembagaan tidak akan berarti tanpa kontribusi mahasiswa dan sivitas akademika. Sepanjang 2024-2025, mahasiswa UNP berhasil menorehkan prestasi di berbagai ajang nasional dan internasional. Mereka menjuarai kompetisi inovasi pendidikan, teknologi, dan kewirausahaan; aktif dalam program pertukaran pelajar ke Malaysia, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan; serta meningkatkan partisipasi dalam publikasi ilmiah dan konferensi bereputasi. Program-program nasional diikuti dengan antusias oleh mahasiswa UNP, membentuk karakter adaptif dan kompetitif di era digital.
Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia untuk Tiongkok, Yudil Chatim mengatakan pada tahun 1995, pendidikan Tiongkok berada di peringkat 4 di bawah Indonesia. Namun dalam perjalananwaktu, Tiongkok mengalami kemajuan yang sangat pesat.
“Karena itu, CI UNP diharapkan menjadi pusat pendidikan bahasa Mandarin, serta pertukaran budaya sehingga dapat membangun pondasi kemitraan yang kuat antara Indonesia dengan Tiongkok,” ujarnya.
Rapat senat akademik UNP juga dihadiri Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy , Walikota dan Bupati, Staf khusus Menteri Bidang Pemerintahan dan Akuntabilitas Kemendiktisaintek Prof. Tjitjik Srie Tjahjandari,
Delegasi Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta, Delegasi Konsulat Jenderal Tiongkok untuk Medan, Delegasi Tianjin Foreign Studies University (TFSU), Tiongkok, Atase Pendidikan Indonesia di China, Ketua dan Sekretaris Majelis Wali Amanat UNP, Ketua, Sekretaris Senat UNP beserta seluruh Ketua dan dan Anggota Senat Fakultas se-lingkungan UNP
Para Wakil Rektor UNP, Sekretaris Universitas, Dekan dan Direktur Sekolah se lingkungan UNP, Ketua LPPM,, Direktur Direktorat beserta jajarannya
Para Wakil Dekan dan Wakil Direktur SPs UNP, Ketua BPMI dan Ketua SPI serta sejumlah perusahaan perusahaan mitra UNP dan lainnya. (ms/ald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini