Peringati HJK Sumbar ke-80, Paripurna DPRD Soroti Capaian dan Tantangan Pembangunan

0
4675
METROpadang.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat menggelar Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati Hari Jadi Sumatera Barat (HJK) ke-80 tahun 2025, di Ruang Sidang Utama DPRD Sumbar, Rabu (1/10/2025). Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Sumbar, Drs. H. Muhidi, MM, didampingi para Wakil Ketua DPRD.
Acara ini mengangkat tema “Bersama Membangun Sumatera Barat Sejahtera dan Maju”, yang mencerminkan semangat kolektif seluruh elemen daerah dalam melanjutkan pembangunan Sumatera Barat agar lebih inklusif, berdaya saing, serta tetap berakar pada nilai-nilai budaya Minangkabau.
Rapat istimewa ini dihadiri pimpinan dan anggota DPRD Sumbar, Anggota DPR RI dan DPD RI dari daerah pemilihan Sumbar, Wakil Gubernur Sumbar, Forkopimda, Ketua Pengadilan Tinggi Sumbar, mantan gubernur dan wakil gubernur, mantan pimpinan DPRD Sumbar, bupati dan wali kota se-Sumbar, Sekdaprov beserta jajaran OPD, pimpinan partai politik, rektor perguruan tinggi, pimpinan instansi vertikal, BUMN dan BUMD, tokoh masyarakat, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang, insan pers, serta undangan lainnya.
Kehadiran lintas tokoh ini menjadi simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap perjalanan panjang Sumatera Barat sejak dibentuk tahun 1945 hingga memasuki usia ke-80 tahun.
Dalam pidatonya, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan daerah. Menurutnya, Hari Jadi Sumbar bukan hanya ajang perayaan, tetapi momentum refleksi untuk memperkuat semangat kolektif membangun daerah.
“Momentum HJK ini bukan sekadar untuk dirayakan, tetapi menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus bekerja keras membangun Sumbar ini agar semakin maju, nyaman, dan sejahtera,” ujar Mahyeldi.
Ia memaparkan capaian pembangunan dalam lima tahun terakhir. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumbar meningkat signifikan menjadi 76,43 pada 2024, lebih tinggi dari rata-rata nasional (75,02). Hal ini menempatkan Sumbar di posisi ke-6 nasional, sejajar bahkan melampaui provinsi besar lain dengan APBD jauh lebih besar.
Selain itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) meningkat dari Rp241,89 triliun (2020) menjadi Rp332,94 triliun (2024). Tingkat pengangguran turun dari 6,88% (2020) menjadi 5,75% (2024), sementara jumlah penduduk miskin menurun dari 345,73 ribu jiwa (Maret 2024) menjadi 315,43 ribu jiwa (September 2024).
“Peningkatan PDRB adalah tanda bahwa perekonomian daerah sedang tumbuh dan menghasilkan nilai tambah yang lebih besar. Meski pertumbuhan 2024 masih 4,36%, stabilitas ini penting untuk memperkuat produktivitas, infrastruktur, dan pengembangan UMKM kita,” jelasnya.
Mahyeldi menegaskan bahwa capaian ini tidak boleh membuat pemerintah dan masyarakat berpuas diri. Dengan dukungan Wakil Gubernur Vasko Ruseimy dan seluruh pemangku kepentingan, ia menegaskan komitmen melanjutkan pembangunan melalui 8 agenda utama, antara lain pemerataan pendidikan dan kesehatan, ketahanan pangan, penguatan nagari, pembangunan infrastruktur tanggap bencana, peningkatan daya saing pariwisata, hingga optimalisasi pendapatan daerah.
Sementara itu, Ketua DPRD Sumbar, Drs. H. Muhidi, MM, dalam sambutannya mengucapkan selamat Hari Jadi ke-80 kepada seluruh masyarakat Sumbar. Ia menekankan bahwa peringatan HJK harus menjadi momentum refleksi atas capaian dan arah pembangunan ke depan.
“Sebagai anak nagari, peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi harus menjadi momentum refleksi dan evaluasi terhadap komitmen kita terhadap tanah kelahiran yang kita cintai ini,” ujar Muhidi.
Ia mengapresiasi capaian IPM Sumbar yang mencapai 76,43, angka kemiskinan yang turun ke 5,35% (Maret 2025), serta rasio gini 0,282 yang menunjukkan pemerataan ekonomi cukup baik. Namun, ia mengingatkan adanya tantangan berupa keterbatasan fiskal, pemerataan pembangunan antarwilayah, hingga perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Ketua DPRD juga menyoroti dinamika global yang berdampak pada daerah, seperti konflik internasional, ketidakpastian ekonomi, serta pesatnya perkembangan teknologi digital yang bisa mengancam nilai-nilai budaya lokal.
“Tema Hari Jadi Sumbar ke-80 ini harus kita jadikan titik balik kebangkitan, dengan menumbuhkan semangat kolektif, mempererat solidaritas, dan memperkuat jati diri urang Minang. Semua itu harus sejalan dengan RPJPD Sumbar 2025–2045 serta visi Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan dukungan DPRD terhadap program prioritas nasional yang relevan dengan Sumbar, seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG), percepatan penurunan stunting, transformasi pendidikan, pengentasan kemiskinan ekstrem, serta ketahanan pangan. Muhidi menekankan perlunya kebijakan daerah yang sejalan agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.
“Untuk itu, semangat berkolaborasi antara eksekutif, legislatif, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sipil harus terus kita perkuat,” tambahnya.
Rapat Paripurna Istimewa ini ditutup dengan doa bersama dan harapan agar Sumatera Barat di usia ke-80 semakin kokoh sebagai provinsi yang maju, sejahtera, dan berkeadilan, tanpa kehilangan identitas sebagai masyarakat Minangkabau yang beradat dan berbudaya.
Ketua DPRD menegaskan, filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) tetap harus menjadi landasan pembangunan, sehingga Sumbar tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga kelestarian budaya dan jati diri masyarakatnya.
“Selamat Hari Jadi Sumatera Barat ke-80. Mari kita jadikan momentum ini sebagai semangat baru untuk membangun Sumbar lebih baik lagi,” pungkasnya. (NOV/MP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini