Metro Padang.com – Silungkang yang digelar tim dosen Universitas Negeri Padang (UNP). Kedua brand tersebut adalah boNe Songket (Instagram: @bone_songket32oso) dan menJan Songket (Instagram: @menjan_songket).
Melalui identitas brand yang kuat serta pemanfaatan media sosial, produk songket Silungkang diharapkan mampu menembus pasar yang lebih luas, tidak hanya di Sawahlunto, tetapi juga nasional bahkan internasional.
Dalam sambutannya, Dr. Ika Parma Dewi menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan wujud kepedulian akademisi UNP terhadap pelestarian sekaligus pengembangan kerajinan songket Silungkang.
“Kami berharap para pengrajin tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga mampu menghadirkan inovasi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan. Pelatihan ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 5 (Kesetaraan Gender), dan SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan),” ujarnya.
Selain keterampilan produksi, tim dosen UNP juga memperkuat aspek pemasaran dengan menghadirkan pelatihan branding dan inovasi desain logo produk. Dengan lahirnya brand boNe Songket dan menJan Songket, para peserta didorong untuk membangun identitas yang profesional serta memanfaatkan platform digital sebagai media promosi.
Tim pengabdian berharap, kombinasi antara keterampilan produksi, penguatan brand, dan strategi pemasaran digital akan memperkuat posisi pengrajin songket Silungkang sebagai penjaga tradisi sekaligus pelaku usaha kreatif yang mampu bersaing di pasar modern.