Sulit Air Dorong Guru Wujudkan Pendidikan Inklusif

0
40

Metro Padang.COM -Departemen Pendidikan Luar Biasa Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang (PLB FIP UNP) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di SD Negeri 05 Gando, Nagari Sulit Fakultas Air, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan Nagari Sulit Air dalam Program Integrasi Prodi dan Nagari (PIPN).Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima, Kamis (11/9/2025) Workshop bertajuk “Peningkatan Kompetensi Guru dalam Mengidentifikasi Anak Berkebutuhan Khusus untuk Mewujudkan Pendidikan Inklusif” ini diikuti oleh perwakilan guru dari delapan sekolah di Kecamatan Sulit Air.

Tujuannya adalah membekali para pendidik dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam menangani keberagaman peserta didik di sekolah.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, 6–9 September 2025, ini diketuai oleh Dr. Elsa Efrina, M.Pd. dengan anggota tim Arisul Mahdi, M.Pd., Dr. Rahmahtrisilvia, M.Pd., Antoni Tsaputra, Ph.D., Endang Sri Handayani, M.Pd., dan Yosa Yulia Nasri, M.Pd.
Dalam sambutannya, ketua pelaksana menyampaikan bahwa pendidikan inklusif merupakan hak semua anak tanpa kecuali. Oleh karena itu, guru sebagai garda terdepan harus memiliki pemahaman yang mampu untuk mengenali, mendampingi, sekaligus memberikan layanan pendidikan yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus.
Pada hari pertama, tiga materi utama disampaikan kepada peserta.
Rahmahtrisilvia, M.Pd. membawakan materi “Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus”, Johandri Taufan, M.Pd. menguraikan tentang prinsip dan strategi “Pendidikan Inklusif”, sedangkan Arisul Mahdi, M.Pd. memberikan praktik “Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus”.
Sesi berlangsung interaktif, para guru aktif berdiskusi, bertukar pengalaman, dan mengungkap tantangan yang mereka hadapi di sekolah masing-masing.
Hari kedua diisi dengan pendampingan penggunaan instrumen mengenali anak berkebutuhan khusus. Sementara pada hari ketiga dan keempat, para guru melakukan praktik identifikasi secara mandiri di sekolah masing-masing, lalu mengumpulkan hasil kepada tim pengabdian.

“Workshop ini sangat bermanfaat karena kami jadi lebih paham cara mengenali anak yang mungkin memiliki kebutuhan khusus, serta langkah awal yang bisa dilakukan di sekolah,” ungkap salah seorang peserta.

Guru lainnya menambahkan, “Pemahaman kami tentang pendidikan inklusif juga semakin jelas dengan materi yang disampaikan. Kami berharap pelatihan seperti ini bisa berkelanjutan.”
Kegiatan pengabdian ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas / Pendidikan Berkualitas. Dengan meningkatnya kompetensi guru dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif, hak anak atas pendidikan yang berkualitas, setara, dan inklusif dapat lebih diwujudkan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir komitmen bersama antara sekolah, guru, dan masyarakat nagari untuk memperkuat layanan pendidikan inklusif. Dengan demikian, setiap anak—baik reguler maupun berkebutuhan khusus—dapat memperoleh kesempatan belajar yang adil, bermakna, dan berdaya guna.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti nyata kontribusi Universitas Negeri Padang dalam mendukung pembangunan pendidikan berbasis nagari.
Ke depan, kegiatan serupa diharapkan terus digulirkan di berbagai daerah sehingga semakin banyak guru yang berdaya dalam melaksanakan pendidikan inklusif. (Hms)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini