metropadang.com – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menerima audiensi Direktur PT MNC Asset Management, Dimas Aditya Ariadi, Selasa (9/9/2025). Pertemuan ini membahas peluang kolaborasi investasi di sektor strategis daerah, sekaligus menjajaki sinergi dengan BUMD dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam diskusi tersebut, Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa kondisi fiskal daerah yang semakin ketat menuntut pemerintah mencari sumber pembiayaan alternatif. “Kami sudah menyiapkan skema sukuk daerah berbasis syariah sebagai solusi pembiayaan pembangunan. Meski masih dalam tahap penyesuaian regulasi, kami yakin instrumen ini bisa segera terealisasi,” ungkap Mahyeldi.
Selain sukuk, Pemprov juga mengembangkan pendanaan lingkungan melalui konsep Green Province. Saat ini sudah ada komitmen 3,5 juta dolar AS, dan diupayakan tambahan 20 juta euro dari Jerman. Pemprov juga tengah menyiapkan Seminar Internasional Wakaf pada November 2025, dengan narasumber dari berbagai negara Timur Tengah dan Asia, guna mendorong pemanfaatan wakaf sebagai sumber pembiayaan baru.
Direktur PT MNC Asset Management, Dimas Aditya Ariadi, menegaskan pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemprov Sumbar. “Kami terbuka untuk inisiatif kerjasama, baik dengan pemerintah daerah, BUMD seperti Bank Nagari dan Jamkrida Sumbar, maupun Kadin Indonesia. Potensi investasi yang kami lihat mencakup hilirisasi pertanian, perkebunan, energi panas bumi, hingga sektor lainnya,” ujarnya.
Gubernur juga menyoroti besarnya potensi perantau Minang yang mampu mengalirkan dana hingga Rp25 triliun per tahun ke daerah, yang menurutnya dapat menjadi motor penggerak perekonomian. Ia juga menginstruksikan OPD terkait untuk selalu proaktif menjalin komunikasi dengan kementerian saat bertugas ke Jakarta.
Audiensi tersebut dihadiri Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Sumbar, Adib Alfikri; Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumbar, Kuartini Deti Putri; dan Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Yudi. (biro adpim)