Sinergi UNP, UPI, dan UNY Tingkatkan Standar Prodi Inklusif di Luar Jawa

0
592
metropadang.com – UNP menjalani proses visitasi akreditasi lapangan untuk Program Studi (Prodi) Magister Pendidikan Khusus (S2) oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK). Prodi yang berada di bawah Ilmu Pendidikan (FIP) UNP ini merupakan satu-satunya program magister pendidikan khusus di Sumatera, sekaligus memperkuat komitmen Indonesia dalam mencapai Tujuan Fakultas Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas dan Inklusif) dan SDG 10 (Pengurangan Kesenjangan).
Acara pembukaan visitasi berlangsung di Ruang Sidang FIP Lantai 2, Selasa (5/8), dengan dihadiri oleh Rektor UNP Ir. Krismadinata, Ph.D., Dekan FIP Prof. Dr. Afdal, M.Pd., Kons., serta jajaran fakultas dan universitas. Dalam berbagai hal, Rektor menyatakan bahwa akreditasi merupakan bagian penting dari evaluasi kualitas pendidikan.
“Akreditasi adalah proses evaluasi untuk memastikan kami memberikan yang terbaik bagi mahasiswa. Ini adalah bisnis inti kami, sehingga didukung penuh oleh seluruh pihak di UNP,” ujar Krismadinata.
Visitasi dipimpin oleh dua pakar pendidikan, yaitu:
1. Prof.Dr.Budi Susetyo, M.Pd. (Asesor 1 dari UPI – Bidang Evaluasi & Penelitian Pendidikan).
2. Prof.Dr.Hermanto, M.Pd. (Asesor 2 dari UNY – Manajemen Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus).
Prof. Hermanto menekankan bahwa kunjungan bukan mencari kesalahan, melainkan upaya kolaboratif untuk pengembangan prodi.
“Supervisi bukan untuk mencari kesalahan, tapi memberikan bantuan profesional. Rekomendasi kami bertujuan untuk kebaikan bersama dalam pengembangan prodi,” jelasnya.
UNP kini telah menjadi pusat pengembangan pendidikan inklusif untuk wilayah Barat Indonesia. 8 dari 19 prodi di Fakultas Ilmu Pendidikan telah meraih akreditasi “Unggul” Demi menyiapkan tenaga pendidik ahli untuk melayani 42,4 juta penyandang disabilitas di Indonesia (BPS, 2023).
Prodi ini memperluas akses pendidikan berkualitas bagi penyandang disabilitas melalui tenaga pendidik profesional (SDG 4). Keberadaan prodi S2 PK di Sumatera membantu mengurangi ketimpangan layanan pendidikan khusus antara Jawa dan luar Jawa. (SDG 10). Kerja sama dengan asesor dari UPI dan UNY mencerminkan sinergi nasional untuk peningkatan standar pendidikan tinggi. (SDG 17).
Visitasi akreditasi ini bukan sekedar formalitas, melainkan langkah strategis dalam membangun ekosistem pendidikan inklusif di Sumatera. Keberhasilan prodi ini akan menjadi katalis terwujudnya masyarakat inklusif tanpa diskriminasi, sesuai dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. (AB/Humas)
#PendidikanInklusif #AkreditasiUNP #SDGs #MagisterPendidikanKhusus #UNPJaya #LAMDIK #Disabilitas #SDG4 #SDG10 #SDG17 #FIPUNP #BeritaUNP #HumasUNP

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini