Lewat Program Beasiswa 1 Sarjana Per Kecamatan, Bupati Pesisir Selatan Serius Wujudkan Nagari Pandai

0
651

Komitmen Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, untuk mencerdaskan masyarakat melalui visi “Nagari Pandai” dibuktikan dengan peluncuran program strategis Beasiswa Satu Kecamatan Satu Sarjana (SKSS) Tahun 2025.

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dan BAZNAS Kabupaten Pesisir Selatan, sebagai bagian dari inisiatif “Pesisir Selatan Cerdas” yang ditujukan untuk memberikan kesempatan kuliah kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu di seluruh kecamatan.

Program SKSS secara resmi diumumkan melalui surat pengumuman BAZNAS Kabupaten Pesisir Selatan nomor 137/BAZNAS-PS/VII/2025 tertanggal (01/07/2025). Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua BAZNAS Yose Leonardo, SH., MH., M.Kn.

Beasiswa ini diberikan khusus bagi mahasiswa dari keluarga miskin yang belum memiliki anggota keluarga bergelar sarjana (S1), sebagai upaya pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di tingkat nagari.

Bupati Hendrajoni menegaskan bahwa program ini bukan sekadar bantuan pendidikan, melainkan bentuk nyata keseriusan pemerintah dalam membangun SDM nagari yang unggul.

 “Kami tidak ingin ada satu pun anak nagari yang terhambat kuliah karena kemiskinan. Melalui SKSS, kita ingin hadirkan minimal satu sarjana dari tiap kecamatan yang bisa kembali membangun nagarinya,” ujar Hendrajoni di Painan pada (04/07/2025).

Ia menambahkan bahwa program ini menjadi investasi jangka panjang bagi pembangunan daerah.

“SKSS bukan hanya program beasiswa, tetapi gerakan pemberdayaan masyarakat. Mereka yang dibantu harus pulang dan mengabdi untuk memajukan nagari masing-masing. Kita ingin SDM lokal menjadi pemimpin di kampungnya sendiri,” katanya.

Menurutnya, keberhasilan daerah tidak cukup hanya dengan pembangunan fisik, melainkan harus dimulai dari pembangunan manusianya.

Program ini juga menekankan pentingnya religiusitas dan karakter moral. Peserta beasiswa wajib memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dan hafal minimal satu juz, yang harus dibuktikan melalui sertifikat.

Bupati menyatakan bahwa lulusan program ini diharapkan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak dan integritas yang kuat.

“Sarjana yang kita harapkan bukan hanya cerdas, tapi juga punya akhlak. Mereka harus menjadi teladan di tengah masyarakat,” ucapnya.

Selain syarat religius, peserta juga diwajibkan memenuhi sejumlah persyaratan administratif dan sosial. Mereka harus menyertakan surat permohonan yang ditujukan kepada pimpinan BAZNAS Kabupaten Pesisir Selatan, surat keterangan miskin dari wali nagari yang diketahui camat, surat keterangan belum menikah dari wali nagari, fotokopi KTP, KK, dan Kartu Mahasiswa,  serta pasfoto terbaru ukuran 3×4 cm dan foto rumah dari berbagai sisi sebagai bukti kondisi sosial ekonomi.

Calon peserta yang dapat melamar merupakan mahasiswa yang duduk di semester II dan akan memasuki semester III yang dibuktikan dengan surat keterangan aktif kuliah sebagai mahasiswa semester III di kampus yang asli.

Semua dokumen tersebut dirangkap dan dijilid warna hijau kemudian dikumpulkan secara langsung ke Kantor BAZNAS Pesisir Selatan mulai (07/07/2025) hingga (11/07/2025), pada jam kerja pukul 08.00–15.30 WIB.

Setelah seluruh berkas diterima, panitia akan melakukan seleksi administrasi dan verifikasi lapangan jika diperlukan. Pendekatan yang digunakan dalam proses ini adalah transparansi, partisipasi, dan keadilan sosial.

Tahapan tes dan seleksi akan dilaksanakan pada (16/07/2025) di kantor BAZNAS Pesisir Selatan. Sementara itu, pengumuman hasil seleksi akan disampaikan secara resmi pada (18/07/2025). Seluruh proses seleksi dirancang untuk memastikan bahwa peserta yang lolos benar-benar layak, berkomitmen, dan memiliki potensi untuk mengangkat nagari melalui pendidikan.

Ketua BAZNAS Pesisir Selatan, Yose Leonardo, menyatakan bahwa SKSS merupakan bentuk sinergi antara lembaga zakat dan pemerintah daerah dalam menciptakan generasi yang tangguh dan mandiri.

“Program ini bukan hanya memberi bantuan kuliah, tetapi memberi harapan baru bagi keluarga miskin untuk bangkit melalui pendidikan,” ujar Yose.

Ia juga menekankan bahwa SKSS adalah bagian dari strategi pemberdayaan yang lebih besar.

“Kami ingin para penerima beasiswa ini menjadi agen perubahan. Mereka tidak boleh berhenti setelah lulus, tapi harus kembali dan memberi manfaat bagi nagari. Itulah tujuan utama dari program ini,” tegas Yose.

Ia menyebutkan bahwa BAZNAS akan terus memantau dan mendampingi perkembangan peserta agar tujuan program tercapai secara optimal.

Dengan adanya SKSS, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menunjukkan bahwa visi “Nagari Pandai” bukan hanya slogan, melainkan sebuah langkah nyata untuk memutus mata rantai kemiskinan dan ketimpangan pendidikan. Kolaborasi antara pemerintah dan BAZNAS menjadi fondasi kuat dalam membangun masyarakat yang maju secara intelektual, berakhlak, dan berdaya. (mp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini