Wali Kota Pariaman Terima Kunjungan Tim Verifikasi Dari Kementerian Kebudayaan RI

0
487

Kota Pariaman kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian budaya lokal. Pada Senin (16/6/2025), Wali Kota Pariaman Yota Balad menerima kunjungan Tim Verifikasi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTbI) 2025 dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia yang dipimpin oleh maestro budaya Rita Malini.

Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka verifikasi usulan Batik Sampan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kota Pariaman. Turut mendampingi Wali Kota dalam menerima tim verifikasi, Wakil Wali Kota Mulyadi dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Ferialdi.

“Saya bangga Kota Pariaman bisa melangkah ke tahapan verifikasi setelah lulus seleksi administrasi. Batik Sampan merupakan warisan budaya bernilai tinggi yang mencerminkan identitas masyarakat pesisir Kota Pariaman,” ujar Wali Kota Yota Balad.

Menurutnya, Kota Pariaman memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata berbasis sejarah dan budaya, mengingat daerah ini merupakan pintu masuk awal Islam di Sumatera Barat dan kaya akan peninggalan budaya. Pengakuan terhadap Batik Sampan di tingkat nasional diharapkan mampu meningkatkan daya tarik wisata serta memperkuat ekonomi masyarakat berbasis kerajinan tradisional.

Sementara itu, Kepala Disparbud Ferialdi menjelaskan bahwa proses verifikasi dilakukan dengan menyambangi langsung lokasi pembuatan Batik Sampan di Desa Sungai Kasai, Kecamatan Pariaman Selatan, serta melakukan penelusuran sejarah dan asal-usulnya melalui wawancara dengan para tetua adat setempat.

“Verifikasi lapangan ini penting untuk memastikan keaslian dan keberlanjutan budaya Batik Sampan. Kita berharap ini menjadi langkah menuju pengakuan resmi di tingkat nasional,” kata Ferialdi.

Sebelumnya, Kota Pariaman telah meraih pengakuan WBTbI dari Kemendikbudristek untuk Sulaman Nareh (2023), serta Tradisi Tabuik, Badoncek, dan Kawin Bajapuik—seluruhnya memperkaya khazanah budaya Minangkabau dan menjadi daya tarik wisata yang kuat bagi kota ini.

Ferialdi menambahkan bahwa Program WBTbI merupakan bagian dari agenda pelestarian Intangible Cultural Heritage oleh UNESCO, dan menjadi tugas bersama seluruh elemen masyarakat untuk terus menggali, menginventarisasi, melindungi, dan mengembangkan warisan budaya yang dimiliki. (mp/t)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini