UIN Imam Bonjol Serahkan SK ke 48 CPNS, Rektor: Ini Amanah, Bukan Zona Nyaman

0
302
metropadang.com – Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol menggelar acara penyampaian Surat Keputusan (SK) CPNS formasi tahun 2024 dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 5 Juni 2025 pukul 10.00 WIB, sehari menjelang perayaan Iduladha 1446 Hijriah.
Secara nasional, total peserta yang dinyatakan lulus sebagai CPNS Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2024 mencapai 17.215 orang. Namun, hingga 26 Mei 2025, baru 3.004 Surat Keputusan (SK) CPNS yang telah diterbitkan. Sisanya, sekitar 14.211 peserta masih menunggu penyelesaian SK masing-masing.
Pelantikan CPNS dilaksanakan di aula atau lapangan satuan kerja masing-masing, baik di tingkat Kanwil maupun Kemenag Kabupaten/Kota, sesuai petunjuk teknis dari pusat.
Di UIN Imam Bonjol, sebanyak 48 calon pegawai negeri sipil menerima SK CPNS Formasi Tahun 2024. Acara ini merupakan bagian dari seleksi ketat yang dilakukan oleh Kementerian Agama. Dari 60 formasi yang dibuka, hanya 44 yang berhasil terisi, menunjukkan proses seleksi yang cukup kompetitif.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I memberikan pembinaan kepada para CPNS. Ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mewujudkan visi Indonesia Emas:
“Kita menuju Indonesia Emas itu mulai dari kalian. Secara akademis, reputasi kita sudah unggul, namun attitude harus tetap baik. Itu pesan dari saya.”
Selanjutnya, Rektor UIN Imam Bonjol, Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd., menyampaikan sejumlah pesan penting. Ia menyoroti proses seleksi CPNS yang ketat, termasuk tahapan ujian wawancara yang intens.
Rektor juga menegaskan pentingnya kontribusi CPNS terhadap program strategis UIN IB, khususnya internasionalisasi pada tahun 2025–2026:
“Kita harus melaksanakan program internasionalisasi—mencari kerja sama dengan negara-negara Eropa, meningkatkan produktivitas penelitian hingga publikasi jurnal, serta memperbaiki metode pengajaran di setiap perkuliahan.”
Menurutnya, memperoleh SK bukan berarti masuk ke zona nyaman, melainkan sebuah amanah besar yang harus dijalankan penuh tanggung jawab. Ia menutup sambutannya dengan pesan moral:
“Pesan dari saya, harus menjaga integritas, kejujuran, dan akhlak demi menciptakan citra positif.” (mp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini