Program Ketahanan Pangan di Desa Sikapak Barat, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, menunjukkan hasil menggembirakan. Pada Senin (16/6/2025) sore, panen raya jagung dilaksanakan dengan penuh semangat dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Pariaman, Yota Balad. Ia mengapresiasi capaian tersebut dan berharap desa lain dapat mengikuti langkah serupa dengan menyesuaikan potensi unggulan masing-masing.
“Kami harap setiap desa punya keunggulan masing-masing. Desa Sikapak Barat telah menetapkan dirinya sebagai desa tematik ketahanan pangan berbasis jagung, dan ini patut menjadi contoh,” ujar Yota Balad.
Wali Kota menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan implementasi nyata dari program ketahanan pangan yang telah dirancang bersama Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Kota Pariaman. Ia berharap semua desa dan kelurahan dapat mengembangkan program ketahanan pangan sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing.
“DPPP tinggal memetakan potensi desa atau kelurahan yang ada. Jika di Sikapak Barat komoditasnya jagung, di tempat lain bisa berbeda, misalnya hortikultura, perikanan, atau komoditas lain,” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Anggota DPRD Kota Pariaman Efrialdi, perwakilan dari Polres, Staf Ahli Wali Kota Hertati Taher, Kepala DPPP Marlina Sepa, Camat Pariaman Utara Ahadi Nugraha, tokoh masyarakat, serta perangkat desa setempat.
Wali Kota juga mengungkapkan bahwa panen raya ini menjadi bukti keberhasilan masyarakat dalam mengelola lahan-lahan tidur menjadi lahan produktif. Selain mendukung ketahanan pangan, upaya ini juga membuka lapangan kerja bagi warga.
Sementara itu, Kepala Desa Sikapak Barat, Almasri, menjelaskan bahwa program ini telah dimulai sejak tahun 2022, dengan memanfaatkan lebih dari 3 hektare lahan yang tersebar di tujuh titik. Lahan tersebut sebelumnya tidak produktif, namun kini telah berhasil dikelola menjadi lahan pertanian jagung yang produktif.
“Selain meningkatkan nilai lahan, kami juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, mulai dari tahap penanaman hingga panen,” ungkap Almasri.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras bersama antara pemerintah desa, DPPP, penyuluh pertanian, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan masyarakat. (mp)