Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus menggencarkan upaya pengendalian banjir dengan memperbaiki infrastruktur drainase di kawasan-kawasan rawan genangan. Salah satu langkah strategis yang tengah berjalan adalah pengerukan sedimen saluran air di sejumlah titik padat penduduk, seperti Jalan Siteba, Kecamatan Nanggalo, Selasa (6/5/2025).
Pengerukan ini merupakan bagian dari program jangka panjang Pemko Padang dalam menciptakan kota yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim, terutama menghadapi curah hujan ekstrem yang kerap menimbulkan genangan hingga banjir lokal.
Kepala Dinas PUPR Kota Padang, melalui tim teknis lapangan, menjelaskan bahwa pengerukan menyasar saluran-saluran yang selama ini menjadi titik langganan genangan air saat musim hujan. Titik-titik tersebut antara lain:
-
Jalan M. Yunus
-
Jalan Siteba (arah Pasar Siteba menuju Poltekkes)
-
Jalan Banda Olo
-
Jalan S. Parman (depan Makam Pahlawan)
-
Kawasan Taman Melati
“Pengerukan sedimen dilakukan secara bertahap, menggunakan alat berat maupun manual, tergantung kondisi saluran. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas saluran serta memperlancar aliran air yang sempat terhambat karena lumpur dan tumpukan sampah,” ungkap petugas lapangan Dinas PUPR.
Suci Wiranti, warga Jalan Siteba, menyampaikan rasa syukur atas pengerukan yang dilakukan. “Sebelumnya setiap hujan deras, air cepat naik sampai ke depan warung saya. Sekarang sudah jauh lebih baik, tidak tergenang lagi. Saya jadi lebih tenang menjalankan usaha,” tuturnya.
Pernyataan senada datang dari warga Jalan S. Parman yang juga merasakan perbedaan signifikan setelah saluran depan rumah mereka dibersihkan.
Pengerukan ini menjadi bagian dari strategi menyeluruh Pemko Padang dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan bencana hidrometeorologi. Pemerintah kota berkomitmen untuk terus memperkuat infrastruktur dasar, tidak hanya demi estetika kota, tetapi sebagai pelindung nyata bagi warga.
“Kami menyadari pentingnya infrastruktur yang tangguh untuk menghadapi cuaca ekstrem. Tidak hanya drainase, ke depan kami juga akan memperkuat sinergi lintas sektor untuk pembangunan berbasis ketahanan bencana,” ujar pejabat Dinas PUPR yang menangani program pengendalian banjir.
Pemko Padang juga terus mengajak partisipasi aktif masyarakat agar menjaga kebersihan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan, karena pemeliharaan infrastruktur membutuhkan kesadaran bersama.
Upaya Pemko Padang ini mendapat apresiasi luas karena menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. Pengerukan drainase ini menjadi contoh nyata bahwa investasi pada infrastruktur dasar adalah langkah strategis dalam menciptakan kota yang aman, nyaman, dan adaptif terhadap perubahan iklim. (mp/h)