Gubernur Mahyeldi Ajak Pererat Koneksi Sejarah Antardaerah untuk Bangun Kesadaran Bersama

0
359
metropadang.com | Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Harian Daerah Pembudayaan Kejuangan (DHD) 45 Sumatera Barat, menilai bahwa sejarah perjuangan antar daerah di Indonesia perlu dikoneksikan dengan lebih optimal. Menurutnya, ada sejumlah kesamaan dalam sejarah perjuangan yang selama ini belum terungkap sepenuhnya, sehingga pemahaman masyarakat menjadi tidak utuh.
Hal ini disampaikan oleh Mahyeldi saat menerima kunjungan Ketua DHD Pembudayaan Kejuangan 45 Sumatera Utara, Mayjen TNI (Purn) M. Hasyim, beserta rombongan di Istana Gubernuran, Kamis (23/1/2025). Dalam pertemuan tersebut, Mahyeldi menjelaskan bahwa selama masa pemerintahan Belanda, seluruh pulau Sumatera berada di bawah pemerintahan Gouvernement van Sumatra dengan ibukota di Medan. Pada tahun 1948, Provinsi Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan, di mana Sumatera Barat (Sumbar) menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Tengah.
“Kami ingin kunjungan ini menjadi momen untuk membangun kesadaran bersama bahwa sejarah adalah dasar utama dalam membentuk masa depan bangsa. Selain itu, penting untuk menyatukan ciri khas sejarah antar daerah, khususnya antara Sumbar dan Sumut, agar lebih terhubung dan saling melengkapi,” ujar Mahyeldi.
Gubernur Sumbar tersebut juga menekankan pentingnya untuk mewariskan semangat juang dalam sejarah kepada generasi penerus bangsa. Dia berharap setiap situs sejarah dapat dikelola dengan baik dan dikembangkan menjadi destinasi wisata tematik yang informatif.
“Kedepannya, saya ingin ketika orang datang ke Sumbar, mereka tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga mendapatkan pelajaran berharga dari sejarah. Seperti di Jepang, setiap destinasi wisata mengangkat cerita sejarah yang menarik dan mudah dipahami,” jelas Mahyeldi.
Menurutnya, sejarah bukan hanya untuk dikenang, tetapi juga harus diwariskan dengan cara yang dapat dipahami dan diapresiasi, terutama oleh kalangan muda. Dengan demikian, generasi penerus tidak hanya belajar tentang perjuangan bangsa, tetapi juga merasa bangga dengan warisan budaya yang ada.
“Sejarah harus ditulis dan didokumentasikan dengan baik agar menjadi referensi berharga untuk masa depan. Ini adalah salah satu cara agar kita tidak hanya mengenang, tetapi juga menghidupkan semangat perjuangan di tengah masyarakat,” tutur Mahyeldi.
Sementara itu, Ketua DHD 45 Sumatera Utara, Mayjen TNI (Purn) M. Hasyim, menyampaikan dukungannya terhadap harapan Gubernur Mahyeldi. Hasyim menilai kunjungan ini sangat penting untuk mempererat kerja sama antara DHD 45 di berbagai daerah, serta untuk merangkum kesamaan sejarah dan ciri khas daerah yang perlu dihubungkan satu sama lain.
“Kami mendukung langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Sumbar dalam mengembangkan wisata sejarah yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat. Ini adalah upaya konkret untuk menjaga nilai-nilai kejuangan sekaligus memperkuat identitas bangsa,” ujar Hasyim.
Dengan terjalinnya kerja sama yang semakin erat antara DHD 45 Sumbar dan Sumut, diharapkan upaya untuk melestarikan sejarah perjuangan bangsa dapat berjalan dengan lebih efektif dan memberikan dampak positif, tidak hanya bagi masyarakat setempat, tetapi juga untuk generasi mendatang.
(adpsb/cen)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini