iklan crossorigin="anonymous">
Metro Padang | Forum Anak Kabupaten Pesisir Selatan merumuskan Suara Anak Indonesia (SAI). Perumusan SAI ini dilakukan menjelang acara puncak Hari Anak Nasional (HAN) 2023.
Kegiatan yang difasilitasi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Pesisir Selatan ini menjaring aspirasi terkait isu-isu prioritas yang disuarakan oleh anak-anak di daerah itu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Pesisir Selatan, Wendra Rovikto melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Syofianeri, Rabu (7/6) di Painan menyampaikan, Suara Anak Indonesia khususnya di Pesisir Selatan menjadi penting untuk didengarkan. Pasalnya suara-suara itu dapat menjadi landasan dalam merumuskan kebijakan.
Melalui SAI lanjutnya, anak-anak di Pesisir Selatan dapat menyampaikan aspirasi atau kebutuhan bahkan kekhawatiran yang mereka rasakan terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak.
“Mereka mengatasi masalah atau masalah penurunan yang mereka rasakan. Isu prioritas tersebut dicatat dan dijadikan poin-poin penting dalam penyusunan SAI tingkat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2023,” bebernya. 
Pada tahun ini kata Syofianeri, setidaknya ada 6 isu prioritas yang berhasil dihimpun oleh Forum Anak Kabupaten Pesisir Selatan. Antara lain meminta kepada pemerintah untuk menyediakan fasilitas bagi penyandang gangguan di tempat wisata/tempat umum.
meminta kepada pemerintah untuk mengadakan Sosialisasi/Perundungan Anti Bullying ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan.
Menolak keras terhadap penyebaran dan konten negatif lainnya yang dapat merusak/ mengganggu proses tumbuh kembang anak dengan menerapkan internet sehat.
Memohon agar pemerintah dapat membantu menekan angka penipuan seksual dan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang dampak pelecehan seksual kepada anak-anak serta memberikan pemahaman tentang usia perkawinan dini.
bukannya kepada pemerintah untuk menghidupkan lampu/penerangan di tempat umum yang kondisinya mati. meminta pemerintah untuk menyediakan transportasi umum yang ramah anak.
Isu tersebut telah lulus dalam SAI tingkat Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2023, yang dituangkan dalam Berita Acara Penyusunan Suara Anak oleh Forum Anak Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.
“Forum Anak Pesisir Selatan menyampaikan SAI tersebut langsung kepada Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan yang diterima oleh Sekretaris Daerah, Mawardi Roska, S.IP pada tanggal 5 Juni 2023,” ungkapnya.
Hal ini juga akan diteruskan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan provinsi yang nantinya akan diteruskan ke pemerintah pusat guna dapat ditindaklanjuti, ungkapnya.
Syofianeri mengungkapkan, tahun ini suara anak-anak hampir terwakilkan semua. Selain itu, anak-anak berkebutuhan khusus juga menyampaikan kesenangan – kesenangan dan harapan mereka.
Dikatakan, menariknya dari pembahasan yang berlangsung dari isu yang mereka miliki dan mereka menganalisis hal-hal dan isu mana saja yang lebih prioritas.
Diskusi yang banyak ini akhirnya mengerucut menjadi 6 isu strategi yang mereka suarakan, keberanian kelompok anak difabel yang diwakili oleh Ibnu untuk membebaskan mereka dan sangat diapresiasi oleh seluruh peserta serta masuk dalam masalah prioritas.
Ditambahkan, penjaringan SAI 2023 tingkat Pesisir Selatan ini dipimpin Wakil Ketua Forum Anak Pesisir Selatan, Natasyah Zahirah Richardo dan dalam diskusi bagi 2 kelompok.
Sebagai pimpinan diskusi I, M.Celvin Arienza, pimpinan diskusi II, Rabbil Maulana Putra, Sekretaris, Laura Putri Jelita dan didampingi Fasilitator, Zorfan Dafi dan Evan Zaky Clonoya
Kegiatan itu diikuti oleh seluruh pengurus Forum Anak, sebagai organisasi anak dengan pengecualian dari berbagai kelompok anak, kegiatan ini juga dilakukan secara langsung oleh perwakilan kelompok anak yang bermasalah, katanya.
Dengan telah diterimanya rumusan Suara Anak Indonesia Kabupaten Pesisir Selatan untuk Pemerintah Daerah, Sekretaris Daerah Pesisir Selatan, Mawardi Roska.SIP sangat mengapresiasi sekali rumusan Suara Anak Pesisir Selatan. Sebagai Pelopor dan Pelapor. “Suara-suara anak harus juga didengarkan karena mereka juga merupakan sasaran dan menikmati hasil dari pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah,” kata Mawardi Roska.
Sementara itu dalam diskusi, Mawardi Roska langsung menjawab keterwakilan Forum Anak yang menyerahkan SAI tersebut bahwa tamasya ini akan diprioritaskan dalam anggaran tahun 2024. “Usulan ini menjadi catatan penting, suara kalian ini akan diteruskan ke perangkat daerah terkait dan untuk pelaksanaan tahun 2024, ucapnya. 
Mawardi berpesan agar anak sekalian selalu berada di jalan yang benar sesuai aqidah agama, hindari perbuatan terlarang, membeda-bedakan secara positif, pintar dalam menggunakan Medsos, santunan kepada orang tua.
“Mari mengayomi adik-adik kalian, kalian adalah suri tauladan bagi mereka. Tetap semangat semoga cita cita kalian tercapai, kalian semua adalah estapet generasi penerus pemimpin di masa depan untuk kabupaten dan negara yang kita cintai ini,” ingatnya. (mp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini