Ketua Tim : Dr. Sosmiarti, SE, MSi
Metro Padang.com – Nagari Sako Pasia Talang merupakan nagari pemekaran yang dalam perkembangannya masih menghadapi permasalahan dibidang kelembagaan di bidang Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, Pangan, Sosial dan Budaya, Informasi, Bencana, dan Kemanan dan Penyakit Masyarakat. Untuk itu perlu perencanaan pemetaan partisipatif dan penguatan kelembagaan lokal dalam melaksanakan 8 program nagari tangguh di Nagari Sako Pasia Talang, dengan tujuan : Teridendifikasi potensi, masalah dan langkah-langkah pemberdayaan kelembagaan lokal Nagari dalam mewujudkan Nagari Mandiri, melalui Program Nagari Tageh (Tageh Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, Pangan, Sosial dan Budaya, Informasi, Bencana, dan Kemanan dan Penyakit Masyarakat)
Manfaat yang diperoleh melalui program ini bagi Pemerintah daerah khususnya Nagari adalah untuk menciptakan Nagari Tageh (Tageh Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, Pangan, Sosial dan Budaya, Informasi, Bencana, dan Kemanan dan Penyakit Masyarakat. Bagi Universitas dapat Meningkatkan Kinerja Pengabdian Unand melalui Program Pengabdian Dosen Kepada Masyarakat dalam Program Nagari Tageh dan meningkatkan Kinerja Pengabdian Unand melalui Program Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat dalam Program Kampus Merdeka Merdeka Belajar.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini metode dan Tahapan Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan Metode PRA (Participatory Rural Appraisal), yaitu melakukan penguatan dengan pelibatan masyarakat dengan menggunakan beberapa teknik PRA antara lain Mapping, Transect, Venn Diagram, Kajian Sejarah Desa, FGD, Matrik Rangking.
Pengamatan tim pengabdian dilapangan ditemukan masih kurangnya kesadaran masyarakat terutama petani tentang bahayanya penggunaan pupuk kimia atau pupuk anorganik yang dapat merusak unsur hara tanah. Masih kurangnya Kesadaran peternak tentang pemanfaatan kotoran sapi, Sehingga dapat dilakukan program penyuluhan tentang pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi kepada peternak di Nagari Sako Pasia Talang. Untuk menyelesaikan permasalahan kotoran sapi, dilakukan kegiatan penyuluhan serta pgolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos. Pupuk kompos yang sudah diolah dapat digunakan untuk media tanam. Melakukan pembuatan pupuk kompos bersama para petani dan peternak dengan memanfaatkan hasil kotoran sapi yang sudah diolah terlebih dahulu. Hasil yang didapatkan sangat baik sehingga dapat diaplikasikan ke tanaman.
Output yang dihasilkan dari permasalahan kotoran sapi yaitu pupuk kompos. Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dankotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Keunggulan dari pupuk kompos ini adalah ramah lingkungan, dapat menambah pendapatan peternak dan dapat meningkatkan kesuburan tanah denganmemperbaiki kerusakan fisik tanah akibat pemakaian pupuk anorganik (kimia)secara berlebihan. Pembuatan pupuk kompos kotoran sapi ini menjadi hal yang sangat membantu para peternak untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Namun, kurangnya kesadaran peternak dalam pemanfaatan kotoran sapi. Sehingga dapat dijalankan program sosialisasi tata cara pembuatan pupuk kompos kotoran sapi pada peternak di Nagari Sako Pasia Talang.
Kedepannya kotoran sapi lebih digunakan oleh masyarakat dengan cara didaur ulang menjadi pupuk kompos, sehingga kotoran sapi tidak hanya dibuang dan lebih berguna, disamping itu pupuk kompos daur ulang ini menekan biaya masyarakat terutama yang memiliki kebun untuk pupuk tanaman. Penyuluhan tentang tata cara pembuatan pupuk kompos kotoran sapi dan pengimplementasiannya pada tanaman. kegiatan ini ditujukan kepada masyarakat umum. Kegiatan ini dilakukan karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahu tentang cara pengolahan kotoran sapi, jadi kami memberikan sedikit pengetahuan kepada masyarakat tentang cara pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos dan pengimplementasiannya dengan cara sosialisasi serta prektek langsung cara pembuatannya.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, metode penyuluhan dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah petani yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Diteruskan dengan metode diskusi dan paraktek langsung. Target dalam kegiatan ini yang menjadi target adalah Peternak dan masyarakat.
Hasil kegiatan pengabdian yang dilakukan berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak, meningkatkan pendapatan peternak,meningkatkan kesuburan lahan. Pupuk kompos kotoran sapi memiliki keuntungan antara lain: proses yang dilakukan cukup sederhana, pembuatan pupuk kompos kotoran sapi menggunakan EM4 bermanfaat untuk mengembalikan sifat-sifat tanah dan unsur hara di dalam tanah, pupuk kompos kotoran sapi sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan bahan organik lainnya dilahan pertanian sehingga sangat sesuai digunakan di lahan persawahan,pupuk kompos kotoran sapi baik di gunakan pembibitan tanaman, pembuatan pupuk kompos relatif murah.(mp)