Ketua Tim : Dr. Sosmiarti, SE, MSi
NIDN 0030097106
Metro Padang.com – Nagari Sako Pasia Talang merupakan nagari pemekaran yang dalam perkembangannya masih menghadapi permasalahan dibidang kelembagaan di bidang Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, Pangan, Sosial dan Budaya, Informasi, Bencana, dan Kemanan dan Penyakit Masyarakat. Untuk itu perlu perencanaan pemetaan partisipatif dan penguatan kelembagaan lokal dalam melaksanakan 8 program nagari tangguh di Nagari Sako Pasia Talang, dengan tujuan : Teridendifikasi potensi, masalah dan langkah-langkah pemberdayaan kelembagaan lokal Nagari dalam mewujudkan Nagari Mandiri, melalui Program Nagari Tageh (Tageh Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, Pangan, Sosial dan Budaya, Informasi, Bencana, dan Kemanan dan Penyakit Masyarakat)
Manfaat yang diperoleh melalui program ini bagi Pemerintah daerah khususnya Nagari adalah untuk menciptakan Nagari Tageh (Tageh Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, Pangan, Sosial dan Budaya, Informasi, Bencana, dan Kemanan dan Penyakit Masyarakat. Bagi Universitas dapat Meningkatkan Kinerja Pengabdian Unand melalui Program Pengabdian Dosen Kepada Masyarakat dalam Program Nagari Tageh dan meningkatkan Kinerja Pengabdian Unand melalui Program Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat dalam Program Kampus Merdeka Merdeka Belajar.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini metode dan Tahapan Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan Metode PRA (Participatory Rural Appraisal), yaitu melakukan penguatan dengan pelibatan masyarakat dengan menggunakan beberapa teknik PRA antara lain Mapping, Transect, Venn Diagram, Kajian Sejarah Desa, FGD, Matrik Rangking.
Penyuluhan tenntang Pestisida Nabati diperlukan karena Umumnya petani di Nagari Sako Pasia Talang membudidayakan komoditi diantaranya padi, jagung, cabai, mentimun, kangkung, buncis dan lain-lain. Padi merupakan komoditi yang banyak ditanam oleh para petani. Selama kegiatan bertani, para petani umumnya menggunakan pestisida sintetik atau kimia untuk memberantas hama dan penyakit tanaman. Hal tersebut tentu akan berdampak terhadap kesuburan tanah dan kesehatan bagi manusia dalam jangka panjang. Penggunaan pestisida sintetik atau kimia juga menyebabkan lahan pertanian menjadi kurang subur, Dan penggunaan pestisida kimia terutama di atas dosisnya dapat memberikan dampak lingkungan yang negatif, seperti menurunnya bahan organik tanah, membunuh organisme penyubur tanah.
Disamping itu, petani yang seringkali menggunakan bahan kimia sebagai langkah awal membasmi hama dan penyakit pada lahan pertanaman. Tetapi dampak dari penggunaan bahan kimia tersebut baru muncul yang mengakibatkan peledakan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di lahan pertanaman. Dengan permasalahan tersebut maka dapat di atasi dengan dilakukan program kerja tentang penyuluhan penggunaan pestisida nabati untuk mengatasi dan memberantas hama dan penyakit pada tanaman.
Metode.yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah Diskusi kelompok ( FGD ). FGD dilakukan dengan menghadirkan kelompok tani yang ada di Nagari Sako Pasia Talang untuk dika gali informasi tentang kendala yang mereka hadapi dalam mendapatkan dan menggunakan pestisida. Nah disinin kita akan menawarkan penggunaan pestisida nabati yan lebih murah biayanya dan mudah mendapatkannya.. berikutnya ceramah Untuk memperkuat pengetahuan petani dalam memahami cara membuat pestisida nabati, penggunaan dan manfaatnya, maka tim pengabdian memaparkan semuanya dalam satu rangkaian presentasi dan tanya jawab. Hal ini untuk membuka wawasan dan menjawab keingintahuan petani tentang pestisida nabati. Dan diteruskan dengan Media Leaflet Guna memudahkan petani memahami informasi terkait pestisida nabati maka dibuatlah leaflet agar semua informasi penting dpat dipelajari dengan cepat.
Dalam kegiatan ini yang menjadi target edukasi tim pengabdi adalah: Gapoktan, yaitu kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Atau kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Kemudian Petani dan Kelompok Tani. Kelompok Tani (POKTAN) adalah kumpulan petani / peternak / pekebun yang dibentuk oleh para petani atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, dan sumberdaya, kesamaan komoditas, dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.
Hasil pengabdian yang telah dilakukan berhasil memberikan penambahan pengetahuan dan keterampilan kepada petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dan Para petani mampu untuk membuat pestisida nabati dan mengaplikasikannya ke tanaman. Meskipun demikian tim juga mendapatkan masalah yaitu sulitnya mengumpulkan seluruh petani dalam satu tempat yang sama dan tantangan yan kami hadapi adalah Petani cukup sulit untuk memahami dan tertarik dengan materi yang disampaikan. Untuk itu Solusi: agar petani tertarik dan memudahkan memahami, diberikan leaflet sewaktu menyampaikan materi tentang pestida nabati (MP)