REMBUK  STUNTING DI NAGARI SAKO PASIA TALANG SOLOK SELATAN

0
296
iklan

Oleh  : Ketua Tim   Dr. Sosmiarti, , SE, MSi 

Metro Padang.com-  Stunting adalah keadaan paling umum dari bentuk kekurangan gizi (PE/mikronutrien), yang mempengaruhi bayi sebelum lahir dan awal setelah lahir, terkait dengan ukuran ibu, gizi selama ibu hamil, dan pertumbuhan janin. Stunting pada anak balita merupakan salah satu indikator status gizi kronis yang dapat memberikan gambaran gangguan keadaan sosial ekonomi secara keseluruhan di masa lampau dan pada 2 tahun awal kehidupan anak dapat memberikan dampak yang sulit diperbaiki. Salah satu faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi stunting yaitu status ekonomi orang tua dan ketahanan pangan keluarga.

Pemanfaatan dana desa untuk penanganan stunting di desa dapat dimulai dari pemetaan sasaran secara partisipatif terhadap warga desa yang terindikasi perlu mendapat perhatian dalam penanganan stunting oleh kader pembangunan manusia atau KPM di desa. Secara spesifik tugas KPM di desa adalah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap layanan 1000 HPK melalui format laporan KPM.

Dari hasil pemantauan dan evaluasi pertriwulan, KPM melaporkan ke pemerintah desa demi tercapainya penurunan stunting di desa melalui pelaporan admintrasi dan pertemuan-pertemuan dengan metode diskusi terarah atau FGD dengan melibatkan masyarakat dan semua unsur terkait dengan pendidikan dan kesehatan yang didalamnya memabahas tentang pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi.

 Rembug Stunting merupakan langkah penting yang dilakukan pemerintah untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat. Pada kegiatan Rembug Stunting ini disepakati bahwa pemerintah desa akan meningkatkan alokasi kebutuhan pendanaan untuk program dan kegiatan terkait dengan percepatan penurunan stunting dalam rancangan APBDes Tahun 2022.

Disamping itu, diadakan diskusi rembug stunting, pihak puskesmas meminta untuk mencari alternatif atau inovasi terbaru agar stunting ini menurun angkanya, oleh sebab itu Mahasiswa KKN menganjurkan untuk  PHBS lebih ditingkatkan, FGD ibu hamil ditingkatkan, • Sosialisasi kerumah khususnya ibu hamil ditingkatkan  dan para ibu dapat membuat makanan tambahan semenarik mungkin dan juga sehat bergizi.

Tujuan Program pengabdian ini dilakukan adalah untuk Menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting kab./kota terintegrasi, mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi serta Membangun komitmen publik dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi di kab./kota.

Manfaat Program rembuk stunting ini adalah dapat diketahui data stunting yang ada di desa/Nagari tersebut, memberikan Pengetahun kepada para kader agar lebih serius lagi dalam menangani anak yang stunting dalam posyandu dan banyak saran yang sangat menarik dan inovatif agar stunting dapat menurun

Waktu, Tempat, dan Metode Pelaksanaan dilakukan pada tanggal 26 Juli di Kantor Wali Nagari Sako Pasia Talang secara langsung. Adapun anggota pendukung dalam kegiatan ini adalah Mahasiswa dari Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Kedokteran, Kedokteran gigi  dan dari Ilmu Sosial dan Politik.

Rembuk Stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat. Rembuk stunting ini berfungsi sebagai forum musyawarah antara kader kesehatan, PAUD, masyarakat Desa dengan pemerintah Desa dan BPD untuk membahas pencegahan dan penanganan masalah kesehatan di Desa khususnya stunting dengan mendayagunakan sumber daya pembangunan yang ada di Desa.

Adapun kegiatan utama dalam rembuk stunting di Desa, meliputi: pembahasan usulan program/kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif yang disusun dalam diskusi kelompok terarah; dan pemb kesepakatan prioritas usulan program/kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif. Kesepakatan hasil rembuk stunting di Desa dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh perwakilan peserta rembug stunting, dan pemerintah Desa.

Pada diskusi rembug stunting, Pihak puskesmas meminta untuk mencari alternatif atau inovasi terbaru agar stunting ini menurun angkanya, oleh sebab itu Mahasiswa KKN menganjurkan untuk :PHBS lebih ditingkatkan, FGD ibu hamil ditingkatkan, Sosialisasi kerumah khususnya ibu hamil ditingkatkan dan Membuat makanan tambahan semenarik mungkin dan juga sehat bergizi.

Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahea Rembuk Stunting merupakan langkah penting yang dilakukan pemerintah  untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat. Pada kegiatan Rembuk Stunting ini disepakati bahwa pemerintah desa akan meningkatkan alokasi kebutuhan pendanaan untuk program dan kegiatan terkait dengan percepatan penurunan stunting dalam rancangan APBDes Tahun 2022.(mp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini