Pemko Payakumbuh Gelar Rakor TPID Bersama BULOG dan BI Provinsi Sumbar

0
212
iklan

Metro Padang,com– Payakumbuh — Agar dapat terjaganya fluktuasi harga dari ketersediaan bahan pokok pangan di Kota Payakumbuh menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, Pemerintah Kota Payakumbuh gelar Rapat Koordinasi (Rakor) Program Kerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Payakumbuh bersama Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Barat, Kamis (23/6).

Berlangsung di aula pertemuan Randang lantai II kantor walikota Payakumbuh, Rakor dipimpin Plh. Sekretaris Daerah bersama Kepala Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat Gunawan Wicaksono, Pimpinan Perum BULOG Kantor Cabang Bukittinggi M. Fakri Firdaus dan diikuti oleh OPD terkait dalam TPID Kota Payakumbuh.

Plh. Sekretaris Daerah Elzadaswarman diawal sambutannya mengatakan pasca hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah sampai saat ini, bahkan mungkin sampai menjelang perayaan hari raya Idul Adha 1443 Hijriah perkembangan inflasi memberikan sinyal agak panas, untuk kami harapkan peran dari OPD terkait agar dapat ditingkatkan lagi sesuai dengan tipikalnya, sehingga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi serta pengendalian harga bahan pokok pangan tetap pada tingkat yang stabil dan rendah,” ungkap om Zed sapaan akrabnya.

Disampaikan om Zed, Pemko Payakumbuh sebelumnya telah menyusun peta jalan pengendalian inflasi daerah kota Payakumbuh untuk tahun 2022-2024, dan agar hal ini dapat berjalan sesuai dengan rancangan awal maka diharapkan OPD terkait supaya dapat melaksanakan roadmap pengendalian inflasi yang telah kita susun sesuai dengan fungsi masing-masing OPD.

Adapun tujuan dari penyusunan peta jalan tersebut sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dalam menyusun program/kegiatan yan mendukung pengendalian inflasi.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Barat, Gunawan Wicaksono turut menyampaikan jika saat ini pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat pada triwulan I tahun 2022 melanjutkan tren pertumbuhan positif sebesar 3,64% year on year (yoy) melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh pada level 4,38% (yoy) namun lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I 2021 sebesar -0,15% (yoy). Secara whole year 2021, pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat meningkat sebesar 3,29% (yoy) lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 yang kontraksi sebesar -1,62% (yoy).

“Dimana Inflasi di Sumatera Barat pada Mei 2022 terutama disumbang oleh komoditas angkutan udara, daging ayam ras, telur ayam ras, ikan gembolo/ikan aso-aso, dan nasi dengan lauk. Dibandingkan April 2022, inflasi kelompok di Sumatera Barat tercatat mengalami penurunan kecuali pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok transportasi, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran yang masih mengalami inflasi,” ungkap kepala deputi yang telah menyelesaikan pendidikan S3 nya di Amerika.

Menurut Gunawan, secara bulanan inflasi Sumatera Barat pada Mei 2022 berada pada urutan ke-1 inflasi tertinggi dari total 10 provinsi di Kawasan Sumatera. Secara tahunan, inflasi Sumatera Barat juga berada pada urutan ke-2 inflasi tertinggi di Kawasan Sumatera. Realisasi inflasi provinsi Sumatera Barat secara bulanan maupun tahunan tercatat berada di atas realisasi inflasi Sumatera, maupun realisasi inflasi nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Gunawan sampaikan rekomendasi terhadap kebijakan pengendalian inflasi daerah. Dan adapun kebijakan pengendalian inflasi komoditas pangan, yakni ;

• Meningkatkan penanaman kedelai dan jagung di dalam wilayah Sumbar untuk menjaga kecukupan pasokan di dalam wilayah beserta pengawasan tata niaga dari hulu sampai hilir.

• Peningkatan efisiensi usaha tani dengan mengoptimalkan peran pemuda tani yang lebih adaptif terhadap teknologi.

• Penerapan inovasi pertanian untuk untuk peningkatan produktivitas pertanian a…

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini