Apel Pagi Usai Libur Lebaran, Ini Amanat Wali Kota Payakumbuh

0
467
Metro Padang – Pemerintah Kota Payakumbuh melaksanakan apel pagi bersama pasca libur dan cuti lebaran Idul Fitri 1443 H di halaman balai kota, Senin (9/5).
Dalam kagiatan yang dihadiri oleh Wali Kota Riza Falepi, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz, dan Sekda Rida Ananda itu juga dilaksanakan serah terima jabatan Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kota Payakumbuh oleh Asisten III Amriul Dt. Karayiang yang telah purna tugas alias pensiun, serta acara silaturahmi halal bihalal bersama pejabat administrator dan pengawas, lurah, kepala puskesmas, serta kepala sekolah se Kota Payakumbuh.
Dalam amanatnya, Wali Kota Riza Falepi menyampaikan kalau jabatannya sebagai wali kota tak lama lagi berakhir, hanya tinggal beberapa bulan saja lagi, untuk itu dia berpesan kepada aparatur sipil negara (ASN) kalau pengabdian mereka lebih panjang dari seorang kepala daerah.
“ASN bekerja dan pensiun di Pemda ada yang bekerja selama 20 hingga 30 tahunan lamanya, beda dengan kepala daerah yang maksimal 10 tahun atau dua periode saja,” kata Riza.
Politikus PKS itu menegaskan, Dia sangat mengapresiasi semangat jajarannya yang selalu menunjukkan kinerja baik, dimana kantor menjadi rumah kedua mereka, suka atau tidak suka, senang atau tidak senang mereka harus bekerja disana. Riza berharap jajarannya bisa nyaman bekerja karena sudah disediakan kantor dengan dibuatkan kantor bagus.
“Setelah punya kantor baru, jangan pula dibiarkan seperti kandang kambing atau sapi yang kotor dan jorok, apalagi toiletnya tak dibersihkan, malu kita,” kata Riza.
Wali Kota Dua Periode itu menerangkan saat ini kawasan perkantoran di Padang Kaduduak mungkin lanscapenya belum senyaman seperti di balai kota, namun Dia berharap ini bisa diselesaikan, untuk itu Riza menitipkan lanscapenya agar jangan dibiarkan terbengkalai.
“Jangan ada lagi dinas yang menumpang maupun kepala dinas berkantor di tempat tidak layak, kalau masih ada kekurangan di kantor saat ini silahkan bicara dengan saya selama saya masih menjabat,” tegasnya.
Riza juga menambahkan, kantor dinas yang representatif merupakan bagian dari pelayanan kepada masyarakat, pemerintah harus melayani orang dengan baik, Indonesia sudah 70 tahun merdeka, jangan ada lagi pelayanannya seperti masa di awal kemerdekaan, bagi Riza itu sama saja tidak ada kemajuan namanya.
“Untuk anggaran sendiri, kita di ukuran nasional biasa-biasa saja dibandingkan dengan pemda kota/kabupaten lain, tapi dengan dana yang ada itu kita cukup-cukupkan asal kepala daerah tidak menuntut macam-macam, maka nanti setelah saya berakhir, pilihlah kepala daerah yang bertanggung jawab, kalau tidak maka rusak kota ini,” katanya.
Mantan Senator RI itu juga mengatakan konsep pelayanan yang diberikan kepada masyarakat adalah dengan kenyamanan, untuk itu Riza mengoptimalkan ASN agar produktif, hal itu terbukti dengan Pemko Payakumbuh yang jarang melakukan pembukaan seleksi penerimaan ASN baru.
“Bukan saya anti menerima ASN, tapi dilihat kebutuhan yang mana, soalnya anggaran daerah sudah pasti terserap untuk operasional pegawai, gimana mau bangun sarana prasarana dan infrastruktur umum, apalagi dana perawatannya pula,” tukuk Riza.
Yang dikhawatirkan Riza, apabila kedepannya Payakumbuh mendapatkan pemimpin yang dapat kerja enak saja, cuma duduk jadi kepala daerah namun kerjanya tak ada yang benar, aturan tak ada tang mengerti, bersikap bodo amat, rumitnya urusan ditanggung anak buah seluruhnya.
“Kita bersyukur, Kota Payakumbuh termasuk daerah yang relatif baik, tunjangan pegawainya lumayan, lurah saja lebih tinggi dari camat di daerah tetangga. Untuk jadi kaya tak bisa dari jadi PNS, karena mereka sudah diukur, tapi terjamin masa tuanya dan sekolah anaknya,” kata Riza.
4 bulan lagi lamanya Dia mejabat, Riza berharap warga Payakumbuh bisa mencari wali kota yang lebih baik lagi setelahnya, untuk 2 tahun kedepan gubernur tentu harus mencarikan Pj yang bisa bekerja.
“Ingatkan kepala daerah untuk tetap melayani rakyat dengan baik, terutama rakyat miskin. Saya masih banyak menerima keluhan masyarakat miskin, mulai dari keluhan terkait penerima bantuan seperti PKH. Terlepas benar atau tidak kondisinya apakah mereka layak mendapat bantuan, setidaknya terangkanlah kepada masyarakat dengan baik, jangan main “basikasa sajo”. Dinsos aktif bangun komunikasi dengan BAZNAS sehingga persoalan kemiskinan teratasi,” ungkap Riza.
Terakhir, Riza mengatakan Kota Payakumbuh sejauh ini sudah merehab sekitar 3000 rumah dan ini menjadi percontohan nasional. Belum ada yang mampu se Indonesia merehab banyak rumah masyarakat miskin sebaik Kota Payakumbuh.
“Kerja bermutu membuat kita yang terbaik di tingkat nasional, termasuk kantor pelayanan publik kita, apalagi Dinas PU kita yang dengan anggaran kecil bisa membangun infrastruktur, untuk OPD yang belum berprestasi baru-baru ini maka pertahankan prestasi yang sudah ada. Terkait pendidikan kita tekankan kepada kepala dinas agar pilih kepala sekolah terbaik, untuk guru kita angsur ditambah melalui jalur PPPK,” pungkas Riza.
Usai apel pagi, dilaksanakan serah terima Jabatan Ketua Dewan Pengurus KORPRI periode 2018-2023, dimana Amriul Dt. Karayiang yang pensiun menyerahkan kepada pejabat pembina kepegawaian dengan disaksikan seluruh pejabat di lingkungan Pemko Payakumbuh. (mp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini