Metro Padang – Mandeh telah dikenal dengan kawasan wisata yang begitu memukau mata. Objek wisata yang terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatra Barat, ini sudah dikenal baik secara nasional maupun internasional. Kawasan Mandeh terlihat menakjubkan karena deretan pulau-pulau yang menciptakan teluk nan indah, pasir putih, dan panorama alam bak Raja Ampat.
Namun, di samping eksotisnya kawasan tersebut, jangan lupakan Mandeh yang juga kental dengan religinya. Meski demikian, ada berbagai kelompok warga di Kampung Mandeh yang kesulitan mendapatkan akses pendidikan agama. Hal itu sangat berpengaruh terhadap anak-anak yang merupakan generasi penerus.
Oleh sebab itu, Laznas PPPA Daarul Qur’an berinisiasi untuk mendirikan Kampung Qur’an Mandeh. Pada Ahad (27/2) lalu, Kampung Qur’an Mandeh diresmikan. Acara peresmian sendiri dihadiri oleh Pimpinan Umum Daarul Qur’an, KH. Yusuf Mansur.
Kehadiran KH. Yusuf Mansur dan jajaran pengurus Daarul Qur’an disambut dengan begitu hangat. Mereka disambut oleh tarian khas Minang. Para penari dan sejumlah warga pun menggunakan pakaian adat Sumatera Barat.
Tak hanya warga, anak-anak yang nantinya menjadi santri pertama di Kampung Qur’an Mandeh pun turut menyambut KH. Yusuf Mansur. Mereka nampak begitu gembira bertemu sosok KH. Yusuf Mansur. Demikian pula dengan KH. Yusuf Mansur, ia begitu bangga melihat anak-anak pedalaman Kampung Mandeh yang gigih belajar Al-Qur’an.
Dalam sambutannya, KH. Yusuf Mansur mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam peresmian Kampung Qur’an Mandeh ini. Dirinya yakin, impian besar Daarul Qur’an yang tertuang dalam slogan “dream lima benua” perlahan terwujud. Ia juga mendoakan agar anak-anak Kampung Mandeh menjadi hafidz Qur’an yang berperan besar di masyarakat.
Dengan diresmikannya Kampung Qur’an Mandeh maka menambah jumlah Kampung Qur’an yang telah didirikan oleh Laznas PPPA Daarul Qur’an. Setelah Kampung Qur’an Merapi, Semeru, Jailolo, hingga Lombok, kini akhirnya didirikan Kampung Qur’an di wilayah barat yakni Mandeh.
Berbeda dengan Kampung Qur’an pada umumnya yang didirikan di wilayah pascabencana, Kamung Qur’an Mandeh berdiri dengan dasar perhatian lebih terhadap anak-anak daerah. Harapannya, Kampung Qur’an Mandeh kelak melahirkan jutaan generasi penghafal Al-Qur’an yang juga menjadi pemimpin-pemimpin bangsa. (mp)
